Pengharapan
Alkitab beberapa kali mencatat bahwa Yesus bangkit ‘pada’ atau ‘sesudah’ hari ketiga (1 Kor 15:4; Mar 8:31; Mat 12:40). Pernahkah kamu berpikir mengapa Tuhan menunggu 3 hari sebelum Ia akhirnya bangkit? Menurut para ahli, ada beberapa hal yang dapat menjelaskan hal ini.
Pertama, Tuhan ingin menunjukan bahwa Yesus benar-benar mati. Dalam budaya Yunani kuno, kematian baru bisa dipastikan pada hari ketiga. Dengan tiga hari, kesungguhan kematian Yesus pun akan lebih terasa oleh orang-orang pada saat itu. Kedua, untuk menggenapi rencana Allah. Yesus beberapa kali menubuatkan kematian dan kebangkitanNya secara spesifik pada hari ketiga (Lukas 24:7).
Apa yang kira-kira yang dirasakan murid-murid setelah Yesus mati disalibkan dan ketika Yesus belum bangkit? Murid-murid berduka, kebingungan, dan merenungkan apa yang telah terjadi. Disinilah sebenarnya iman murid-murid sedang diuji. Sebelum Yesus diserahkan untuk disalibkan, Ia berkata kepada murid-muridNya: “Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu” (Yohanes 16:20-22). Yesus berkata seperti ini kepada murid-muridNya untuk merujuk pada kematianNya yang hanya tinggal beberapa jam lagi, dan kebangkitanNya 3 hari kemudian. Tapi pada waktu itu murid-muridNya tidak mengerti apa yang Yesus maksud dan sampaikan. Apakah kamu akan tetap memegang teguh pengharapan ketika berada di posisi murid-murid Yesus?
Tuhan ingin kita dapat juga memiliki pengharapan padaNya. Harapan yang dapat dilakukan karena mengetahui Tuhan sangat mengasihi kita dan Ia punya rencana yang baik untuk kita semua. Tuhan juga memberikan janji bahwa Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita. Tugas kita adalah percaya dan selalu berharap padaNya.