Sekte Sesat
“Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.”
Di dunia ini mungkin ada ratusan “kepercayaan” dengan pengikut aliran tersebut. Dari yang tersembunyi, hingga yang terkenal. Dari kisah nenek buyut biasa, hingga cerita dengan “lore” yang SANGAT dalam seperti mitologi Yunani dan Nordic. Ada yang tahu Zeus? Odin? At least, pernah dengar gitu? Sering muncul dalam media komik, film, dan game. Tahukah kita bahwa kisah mereka itu sangat amat tebal, bisa mencapai kitab suci? Pertanyaannya, mereka yang masih menyembah Zeus dan Odin bisa dikira orang-orang gila, sedangkan major religions tidak? Salah satunya, dari bukti kisah historis yang membangun agama tersebut.
Untuk kita sebagai agama Kristen? Ada satu peristiwa yang tidak pernah boleh kita lupakan dan hayati, yaitu kebangkitan Yesus. Coba bayangkan sejenak, betul-betul bayangkan, seandainya Yesus tidak bangkit… Apa artinya? Artinya, Yesus tidak berbeda dengan orang-orang yang membuat kisah takhayul. Orang delusional yang percaya diriNya sebagai Anak Allah. Omong doang. Penyebar sekte sesat, atau mungkin betulan penyebar agama kegelapan yang menggunakan kuasa gelap untuk melakukan berbagai keajaiban pada saat itu. Bayangkan posisi kita sebagai murid-muridNya saat itu, betapa hancurnya hati mereka bahwa Guru mereka itu sama saja dengan manusia biasa.
However, by the grace of God, the tomb was empty. Kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Sumber yang kita percaya itu terbukti betulan mengalahkan maut, sebuah pencapaian yang tidak pernah dapat dibuktikan oleh figur dari kepercayaan mana pun. Momen Natal, Jumat Agung, dan Paskah mungkin bisa lewat, namun jangan sampai penghayatan kita untuk memancarkan kepercayaan kita pun ikut lewat. Rejoice, for our faith is based on a divine, observable reality that transcends logic, and just "any other" religious beliefs.