Menang di Mata Tuhan

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,” demikianlah firman TUHAN.
— Yesaya 55:8

-Perumpamaan Dua Pelari-
Ada dua orang pelari yang ikut lomba maraton. Yang satu berlari dengan ambisi besar untuk menang dan dikenal banyak orang. Ia fokus hanya pada garis akhir dan terus menyalip siapa pun yang ada di depannya. Di tengah perjalanan, ia melihat seorang pelari lain jatuh dan terluka, tapi ia memilih mengabaikannya agar tidak kehilangan waktu. Pelari yang satu lagi juga ikut lomba, tapi sebelum mulai ia berdoa, “Tuhan, tuntun aku, bukan hanya untuk sampai di garis akhir, tapi juga untuk hidup sesuai kehendak-Mu.” Saat melihat pelari yang jatuh, ia berhenti, membantu, dan menuntunnya sampai keduanya bisa berjalan bersama. Akhirnya, ia memang tidak jadi juara. tapi saat tiba di garis akhir, orang-orang menyambutnya dengan tepuk tangan, bukan karena kecepatannya, tapi karena kasih dan belas kasihnya.

Tuntunan Roh Kudus dalam hidup kita tidak selalu membawa kita pada kemenangan dalam arti dunia: sukses, popularitas, atau kenyamanan. Sering kali, justru sebaliknya. Kita mungkin kehilangan kesempatan emas atau harus melepaskan sesuatu yang sangat kita inginkan. Namun, tuntunan Roh tidak bertujuan membuat kita menang menurut ukuran dunia, melainkan membentuk kita untuk memilih apa yang paling penting di mata Tuhan dan yang menjadi kehendakNya.

Dia menolong kita melihat bahwa yang terpenting bukanlah "menang" hari ini, tetapi menjadi benar di hadapan Tuhan dan setia kepada-Nya.

Ingatlah, Yesus sendiri tidak tampak "menang" di mata dunia saat Ia disalibkan. Namun di situlah kemenangan sejati terjadi, karena Ia taat kepada kehendak Bapa.

Next
Next

Angin yang Dibutuhkan!