Jangan Berhasil Lihat Masalah, Gagal Lihat Roh Kudus
Pernah nggak sih, kita ngerasa kayak hidup ini penuh masalah dan beban? Seolah tiap pagi yang kita buka itu bukan harapan, tapi daftar panjang hal yang belum selesai. Lalu kita doa, baca Alkitab, ikut pelayanan, tapi… hati tetap kosong. Kenapa bisa begitu?
Mungkin jawabannya sederhana:
Kita berhasil melihat "kuasa" Roh Kudus, tapi gagal melihat "pribadi" Roh Kudus-nya.
Bak Yesus yang dulu berjalan bareng murid-muridNya. Idealnya, kita pun harusnya hidup berjalan bareng pribadi Roh Kudusnya.
Tapi sekarang, banyak dari kita justru “beriman” sama kekuatan sendiri, bukan hidup dalam hubungan yang nyata sama Roh Kudus.
Yesus pernah bilang, “Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu...” (Yohanes 16:7).
Bayangin, Yesus bilang lebih baik Dia pergi supaya Roh Kudus datang. Tapi sayangnya, seringkali kita lebih percaya pada logika dan analisa, daripada bertanya: “Roh Kudus, hari ini aku bareng Engkau nggak sih?”
Kita peka banget sama masalah—tagihan belum lunas, kerjaan numpuk, relasi retak. Tapi kita tumpul terhadap hadirat Roh Kudus yang sebenarnya setia hadir, membimbing, dan menguatkan. Ironis ya? Kita bisa lihat realita dunia, tapi gagal melihat realita surgawi di tengah dunia itu sendiri.
Yuk, hari ini kita berhenti sejenak. Bukan buat cari solusi, tapi buat membangun kembali relasi. Roh Kudus bukan GPS yang hanya dipakai saat nyasar, Dia adalah Sahabat yang ingin ngobrol setiap hari. Yuk belajar dengar Dia lagi. Pelan-pelan, tapi nyata.