Perapian yang Menyala-Nyala

Adalah judul dari kitab Daniel pasal 3, yang menulis kisah 3 sekawan Sadrakh-Mesakh-Abednego (sebut saja S-M-A untuk singkatnya).

Mereka dipaksa untuk menyembah patung emas raja Nebukadnezar, dan mereka menolaknya hingga hal itu menyeret mereka masuk dapur api. Sebuah keteguhan iman melawan arus dunia ini. Mungkin di masa kini, tanpa sadar kamupun berada pada keadaan terjepit seperti S-M-A. Posisi yang serba salah, harus mengikuti “aturan main” yang tidak sejalan dengan hati nurani sebab melanggar Kebenaran. Mau ikuti paksaan dunia ini, atau tuntunan Roh Kudus untuk tetap berbuat benar. Pilihan yang mengancam keberadaanmu, bisa dibenci hingga dipecat (apabila berelasi dengan pekerjaan).

Jika kamu memilih taat seperti S-M-A para pahlawan iman, besar kemungkinan kamupun akan masuk dapur api versimu. Hidup lurus, berbuat benar, namun malah harus merasakan penderitaan atas keputusan yang tepat. Selamat! “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” ‭‭(Matius‬ ‭5‬:‭10‬)

Sebab Sang Empunya Sorga, ada di pihakmu, bahkan ada dalammu. Memampukanmu berjalan dalam api, namun tidak terbakar. Lagi janjiNya, “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.” (Yesaya‬ ‭43‬:‭2‬)

Kisahnya berlanjut di Daniel 3:25, “Katanya: ”Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!””

‭‭YESUS hadir di tengah api. Sosok yang mungkin tidak dapat kita lihat dengan mata jasmani saat ini, namun kehadiran Roh-Nya terasa nyata memeluk dalam memberi kekuatan, mengaruniakan damai sejahtera, dan menuntun dengan hikmat, seperti pembahasan kita sepanjang bulan lalu mengenai pimpinan Roh Kudus.

Ya, penderitaan justru membuat kita merasakan dekapan hadirNya secara lebih dekat. Ajaibnya, bukan hanya kita yang makin tanggap akan Kristus. Seperti Nebukadnezar dan para menterinya yang dibuat takjub, orang luarpun dapat melihat ada wajah Kristus padamu, jika engkau berjalan melalui penderitaan dengan tetap berpengharapan, tidak menyerah pada keadaan, tidak menjadi apatis dan kecewa, memaafkan mereka yang bersalah, membalas dengan kasih terhadap yang jahat.

Menjadi berkat tidak perlu tunggu untuk bersaksi kelak saat masalahmu selesai. Kamu bisa jadi berkat dan memuliakan Tuhan saat ini juga, sementara di dalam api dan tetap berkata, “Jika Tuhan mau melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu; tetapi seandainya tidak, kami tidak akan berpaling dariNya, tetap mengasihi dan menyembahNya.” ‭‭(parafrase Daniel‬ ‭3‬:‭17‬-‭18‬)

Previous
Previous

To Be Childlike

Next
Next

Di Balik Ombak, Ada Tangan Tuhan