Di Balik Ombak, Ada Tangan Tuhan

Kadang hidup terasa seperti lautan yang bergelora. Ombak masalah datang bertubi-tubi seperti keuangan tidak stabil, relasi renggang, tubuh lelah, hati pun letih. Kita bertanya-tanya, “Tuhan, di mana Engkau?”

Tapi justru di tengah ombak itu, Tuhan sedang hadir, bukan untuk menenggelamkan kita, melainkan untuk membentuk kita. Sama seperti kapal diuji bukan di pelabuhan, tapi di tengah badai, iman kita pun diuji dalam tekanan hidup.

Perubahan sejati jarang terjadi di zona nyaman. Allah sering kali menggunakan badai untuk membawa kita ke tempat yang lebih dalam agar lebih dekat kepada-Nya. Tuhan tidak pernah membuang hidup kita, tetapi Dia mengizinkan hal-hal sulit terjadi agar membuat kita berhenti bersandar pada kekuatan sendiri, dan mulai belajar bergantung penuh kepada-Nya.

Ketika hidup menghimpit dari segala arah, justru saat itulah pertumbuhan rohani bisa terjadi paling dalam. Tuhan tidak ingin kita sekadar nyaman. Dia ingin kita serupa dengan Kristus. Tantangan dan tekanan bukan akhir dari cerita, melainkan awal dari transformasi. Bahkan Yesus, Anak Allah, melalui pencobaan, penderitaan, dan salib untuk membawa keselamatan bagi dunia.

Jika hari ini kamu merasa ditekan dari segala sisi baik itu secara mental, emosional, finansial, atau spiritual — jangan cepat menyimpulkan bahwa Tuhan jauh. Bisa jadi, justru Dia sedang paling dekat, membentuk sesuatu dalam diri kita yang tidak bisa dibentuk di tengah kenyamanan.

Next
Next

Pokoknya Harus Kwetiaw Kerang Padang!