Pokoknya Harus Kwetiaw Kerang Padang!
“Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”
Salah satu (dari banyak sekali) sisi kerennya Tuhan kita adalah selama kita mengarah ke arah yang Tuhan kehendaki, Dia bisa pakai apa saja dalam hidup kita, siapapun, dan apapun karir yang sedang kita jalani. Betul, terkadang memang ada kesaksian dari mereka yang mengalami perubahan jalur hidup yang radikal untuk melayani Tuhan, misalnya dari pekerja kantor korporat lalu resign dan melayani di pedalaman. Atau dari karyawan swasta lulusan accounting, banting setir ke kuliah teologi, dan berbagai contoh ekuivalen lainnya.
Again, bukannya salah, namun pikiran kita sempit kalau kita berasumsi bahwa Tuhan HANYA bisa memakai orang-orang demikian. Semua orang ada peran dan posisinya di dunia untuk menjadi terang dan garam, Tuhan tidaklah se-rigid/sekaku yang kita bayangkan. Mau jadi berkat sebagai koki? Bisa banget. Gak harus kayak, “Pokoknya gw cuman bisa jadi berkat kalau jualan kwetiaw kerang, harus kwetiaw, gak boleh wujud tepung panjang lain. Harus kerang! Kerangnya harus dari laut di sebelah Kalimantan!” Tentu, bukan berarti tidak boleh menjadi full-timer, tapi stop berpikir bahwa Tuhan HANYA memakai mereka saja. No, never limit His power and wisdom to enable us whenever, wherever, and whoever we are. He qualifies the called, not calls the qualified.
Musim hidupnya sedang jadi mahasiswa? Maksimal lah di kampus. Do your best dalam academic performance-mu, kegiatan organisasimu, dll. Sedang jadi karyawan? Rely on His wisdom to know the balance between excellence and over-pleasing your colleagues. Jadi ibu rumah tangga? Parents? Do your best! Selama tujuannya untuk Tuhan, then it is feasible.
As long as there is absolute love for Him, then we will always be led by the Spirit to serve Him.