Semuanya Semaunya

Seringkali kita mendengar orang berkata, “Hidup itu bebas, semuanya semaunya.” Kata-kata itu terdengar menyenangkan, seolah kita bisa melakukan apa pun tanpa batas. Tapi sebagai orang percaya, kita tahu bahwa kebebasan yang sejati bukanlah melakukan apa pun yang kita mau, melainkan melakukan apa yang Tuhan mau.

Firman Tuhan tidak pernah dimaksudkan untuk mengekang, melainkan untuk menjaga. Sama seperti rambu lalu lintas bukan dibuat untuk menghalangi kita berkendara, melainkan supaya kita selamat sampai tujuan. Begitu juga ketetapan Tuhan: bukan untuk membatasi, tapi untuk melindungi dan menuntun kita di jalan yang benar.

Allah memberi kita free will, kehendak bebas. Tetapi kehendak bebas itu bukan tiket untuk hidup sembarangan. Justru kehendak bebas diberikan supaya kita bisa dengan rela memilih taat. Kebebasan sejati bukanlah bebas melakukan dosa, melainkan bebas melakukan kehendak Allah.

Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.
— Yohanes 8:31–32

Jadi, hidup “semaunya” bukan berarti mengikuti hawa nafsu dunia, melainkan menyerahkan keinginan kita kepada Tuhan. Saat kita memilih untuk hidup dalam FirmanNya, kita menemukan bahwa di sanalah ada sukacita, damai, dan kebebasan yang sejati.

Next
Next

Bocil Tantrum