Manusia Lama VS Manusia Baru
“Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.“
2 Korintus 5:15
Dari ayat ini kita melihat tujuan kematian dan kebangkitan Yesus adalah supaya kita “mati” bagi diri sendiri dan ikut dibangkitkan menjadi hidup bagi Dia.
Penanda yg jelas dari keberadaan manusia lama dan baru adalah dari tujuan hidupnya. Adalah manusiawi bagi manusia duniawi untuk hidup bagi kepentingan dirinya; egois dalam mengutamakan diri, mencari kesenangan dan kenamaannya.
Namun berapa banyak dari manusia di bumi ini yang hidupnya diabdikan bagi kepentingan Tuhan; fokusnya selalu untuk menyenangkan dan memuliakan Tuhan? Begitulah semestinya manusia baru yg kini hidup untuk Tuhan.
”Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.“
Matius 24:12
Firman Tuhan menubuatkan bahwa semakin bertumbuhnya zaman, kedurhakaan akan semakin bertambah. Jangan sampai termasuk di sini adalah orang-orang yang telah mengecap kebaikan Tuhan dalam keselamatan dan berbagai kasih karuniaNya, namun memilih untuk melupakan dan hidup tidak memedulikanNya.
Kasih pun akan semakin dingin. Menjadi lumrah bagi orang mengabaikan perasaan orang lain, termasuk kepada Tuhan yang seringkali dianggap memang tidak punya perasaan; tampak dari seringnya IA dicuekin dan dilanggar.
Namun tidak demikian yang terjadi pada manusia baru. Manusia baru akan menghargai betul pengorbanan Kristus, sehingga ia akan mengerjakan keselamatannya dengan penuh rasa kagum dan hormat.
Di tengah dunia yang kasihnya menjadi hambar, ia justru mudah berempati terhadap orang lain, suka membantu dan melayani dengan tulus. Ia mengindahkan perasaan Tuhan dengan mengikuti kehendakNya.
Faktanya, semua hal tersebut tidak bisa dilakukan tanpa Roh Kudus. Ya, satu lagi pembeda yg krusial, manusia baru dipimpin oleh Roh Kudus. Apa-apa bukan maunya kita lagi, tapi apapun maunya Tuhan🙏🏼
Filipi 2:12b-13 BIMK
”Kalian sudah diselamatkan oleh Allah, jadi berusahalah terus supaya kesejahteraanmu menjadi sempurna. Lakukanlah itu dengan hormat dan patuh kepada Allah, karena Allah sendiri yang bekerja di dalam dirimu untuk membuat kalian rela dan sanggup menyenangkan hati Allah.”