When I Look Back…

"Jesus replied, “You don’t understand now what I am doing, but someday you will.”
-John 13:7 (NLT)

Dalam masa-masa pelayanan Rasul Paulus, mungkin kita menyadari bahwa kerap kali ia dipenjara. Kalau kita menjadi Paulus pada saat itu, mungkin kita akan banyak mengeluh dan bertanya-tanya kepada Tuhan, “Lah kok begini? Kan saya mau pelayanan? Mau sebarkan Good News? Mau public speaking, yang sekalinya jalan, mungkin ratusan orang bisa selamat? Kok malah dipenjara begini?” Tahukah kita bahwa surat-surat yang ia tulis, yang menyumbang proporsi cukup besar Perjanjian Baru, banyak ditulis di dalam penjara?

Tanpa Paulus sadari, Tuhan punya rencana lebih sakti. Yang di dalam pikiran Paulus bisa memenangkan jiwa ratusan-ribuan orang sekaligus kalau tidak dipenjara, ternyata malah dapat menjangkau milyaran orang Kristen hingga saat ini melalui surat-suratnya. Kalau seandainya saja Paulus masih hidup, mungkin ia akan melihat ke belakang pengalamannya dan berkata, “Untung saja saya dulu banyak dipenjara.”

Apakah kita sedang mengalami hal-hal kita tidak mengerti mengapa harus terjadi? Kalau kita belum mengerti, percayalah, akan ada harinya kita mengalami apa yang Paulus rasakan.

“Oh, untung saja dulu aku gak lanjut sama orang itu..”

“Kalau itu gak kejadian, mungkin sekarang nasibku gak kayak begini.”

“Dulu pahit sih waktu ngalamin. Tapi sekarang, udah jadi pelajaran berharga.”

“Gw jadi banyak belajar karena itu dulu.”

Tentu, ini tidak serta merta ketok magic, mendadak pengalaman kita jadi menyenangkan. Tidak, tetap sakit. Namun setidaknya menjadi sakit yang bermakna, bukan sakit yang memahitkan lagi.

Pengalaman pahit kita tidak memberikan kita hak, atau free-access untuk memahitkan hidup orang lain juga. Be better, not bitter.

Trust in Him. He knows better what’s best for you. And maybe, for those around you. He can turn your bad experience into blessing.

Previous
Previous

Temukan Siapa Dirimu yang Sebenarnya di Balik Penderitaanmu

Next
Next

𝐃𝐎 𝐖𝐇𝐀𝐓 𝐈𝐒 𝐑𝐈𝐆𝐇𝐓