Management Skill

Kata Tuhan kepada Musa, “Sekarang akan Kuturunkan makanan yang berlimpah-limpah seperti hujan untuk kamu semua. Tiap hari kamu harus mengumpulkan makanan itu secukupnya untuk satu hari. Dengan cara itu Aku mau menguji umat-Ku supaya Aku tahu apakah mereka taat kepada perintah-perintah-Ku atau tidak. Pada hari yang keenam mereka harus mengumpulkan makanan itu dua kali lipat banyaknya.Enam hari lamanya kamu harus mengumpulkan makanan, tetapi hari yang ketujuh adalah hari istirahat, dan tak ada makanan yang turun pada hari itu.”
Keluaran 16:4-5,26

Sedikit konteks dari cerita diatas, Bangsa Israel baru saja keluar dari tanah Mesir dan sedang melintasi padang pasir dalam perjalanan menuju ke Tanah Perjanjian.Di padang pasir yang membentang luas tanpa ada sumber makanan yang cukup untuk seluruh bangsanya, Tuhan Yesus tetap setia memberikan makan bangsa pilihannya ini langsung dari langit.

Di hari ke 1 - 6, Tuhan setia menurunkan makanan berlimpah, tapi Tuhan juga jelas perintahkan supaya setiap keluarga mencukupkan diri 2 liter makanan saja dalam sehari (ayat 16). Namun sifat serakah tetap mendorong bangsa Israel mengambil lebih dari yang diperintahkan, menariknya setiap porsi lebih yang diambil justru malah menjadi berulat dan busuk (ayat 20).

Di hari ke 7, Tuhan tidak menurunkan makanan, sebab itu di hari ke-6 Tuhan sudah perintahkan untuk ambil porsi double (2 liter x 2 = 4 liter) sebagai perbendaharaan hari ke 6-7. Tapi tetap saja banyak yang keluar mencari makanan di hari ke-7, alhasil tak menemukan apa-apa (ayat 27).

Dari sini kita bisa lihat yang Tuhan berikan gak cuma sekedar makanan, tapi Tuhan lagi ajarin bangsa Israel buat pinter-pinter mencukupkan diri dan mengatur perbendaharaannya. Yes, Tuhan lagi ajarin bangsa Israel management skill.

Supaya ketika umatnya dipercayakan banyak nggak jadi kalap, dan pas dikasih dikit juga gak langsung colapse. So, mari kita sama-sama belajar mempertanggung jawabkan seberapapun berkat yang Tuhan percayakan.

Previous
Previous

Akar Kejahatan, Cinta Uang

Next
Next

Uang: Sahabat atau Musuh Terbesar Iman?