God’s Rival?
“Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” –Matius 6:24 (TB)
Pernahkah kita memperhatikan ayat Matius 6:24 dengan seksama? Yesus dengan gamblang menyandingkan sainganNya itu uang sebagai berhala (mamon), dan bukan iblis. Setan-setan seperti di film-film horror, kuasa kutuk, dan kawan-kawannya, itu tentu saja juga oposisinya Tuhan. Tapi, itu tidak masuk hitungan sebagai “saingan” yang selevel dalam hal potensinya untuk menguasai hidup manusia. Dan.. Beneran kan? Seakan-akan, Yesus sudah tahu bahwa faktor uang lah biang keladi yang akan membuat anak-anakNya menjauh dari Tuhan. And that’s true.
Bagaimana tidak? Permainan uang adalah permainan emosi. Mereka yang sulit menguasai emosinya, akan sulit mengelola uang. Lihat iklan, mainnya di emosi. Iklan rokok, tapi adegannya pria macho naik mobil jeep ke pinggir tebing. Seakan-akan, merokok = manly. Apa hubungannya coba? But does it work? Yes! Belanja di toserba everyday items brand China yang kuning-kuning. Tokonya berdekorasi terang, musik ceria, disambut oleh staff sana-sini. Belanja sana jadi hepi. Efektif kah? Ya!
Inilah mengapa, satu perikop, Matius 6:19-24 membahas tentang ketegasan Yesus tentang uang. Namun, tahukah kalian apa yang indah? Yesus tahu bahwa ini tidak mudah. Inilah mengapa, perikop TEPAT setelah itu adalah “Hal Kekuatiran”. Dia tahu, bahwa perkara uang adalah perkara mencari kepastian dan relevansi dalam arus dunia yang semakin gila cepatnya ini. Apa salah satu kutipan perkataan Yesus?
“Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” -Matius 6:26 (TB)
He loves you. He will provide for you. Don’t worry too much.