Holy Emotions
Proverbs 15:1 - "A gentle answer turns away wrath, but a harsh word stirs up anger" (NIV)
Reaksi kita dapat berdampak besar pada hubungan kita dan suasana di sekitar kita. Mengembangkan respons yang saleh melibatkan penerapan hikmat, kasih karunia, dan kerendahan hati, yang membantu kita mengarahkan interaksi kita dengan cara yang memuliakan Tuhan dan mendorong kedamaian.
1. Terapkan Hikmat
Hikmat membantu kita untuk merespons dengan penuh pertimbangan dan tidak impulsif. Ketika menghadapi situasi yang sulit, meluangkan waktu sejenak untuk mencari bimbingan Tuhan dan merenungkan Firman-Nya memungkinkan kita untuk memilih respons yang sejalan dengan kehendak Tuhan.
2. Tanggapi dengan Kasih Karunia
Kasih karunia adalah kebaikan yang tidak layak diterima yang diberikan Tuhan kepada kita, dan itu harus tercermin dalam interaksi kita dengan orang lain. Respons yang penuh dengan kasih karunia melibatkan pengampunan, pengertian, dan belas kasih. Itu berarti menawarkan kebaikan dan kesabaran, bahkan ketika orang lain mungkin tidak pantas menerimanya.
3. Bersikap Rendah Hati
Kerendahan hati memungkinkan kita untuk mengesampingkan kesombongan kita dan berfokus pada kebutuhan dan perspektif orang lain. Itu melibatkan pengakuan atas kekurangan kita sendiri, bersikap terbuka terhadap masukan dann berusaha untuk memahami orang lain daripada membela posisi kita sendiri.
4. Mencari Kedamaian dan Melatih Pengendalian Diri
Respons yang saleh secara aktif berusaha untuk meredakan konflik dan mendorong rekonsiliasi dengan mengendalikan emosi diri sendiri. Pengendalian diri sangat penting untuk mempertahankan respons yang saleh, dimana hal itu melibatkan pengelolaan emosi dan dorongan kita dengan cara yang benar dan bijaksana yang selaras dengan karakter Tuhan.
Dengan secara sengaja menerima prinsip-prinsip ini, kita mengizinkan Roh Tuhan membentuk reaksi-reaksi kita, menjadikannya sebuah ungkapan kasih dan hikmat-Nya yang kuat dalam hidup kita.
