Family, Tempat Kasih Dimulai

Dan sekarang tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
— 1 Korintus 13:13

Tuhan ga pernah keliru menempatkan kita dalam keluarga yang kita miliki. Baik yang terasa hangat maupun penuh tantangan, keluarga adalah tempat pertama di mana kita belajar mengasihi tanpa syarat, memaafkan tanpa menunggu & melayani tanpa pamrih.

Namun sering kali, justru di keluarga lah kita paling mudah tersinggung, cepat marah, dan paling sulit mengalah. Padahal kasih yang sejati bukan diukur dari seberapa sabar kita terhadap orang lain, tapi seberapa dalam kita tetap memilih kasih terhadap orang terdekat kita bahkan di saat mereka ga sempurna, menyebalkan, bahkan sampai menyakiti kita.

Kasih dalam keluarga ga selalu terasa besar. Kadang ia hadir dalam bentuk sederhana: mendengarkan tanpa menghakimi, membantu tanpa diminta / sekadar mendoakan diam-diam. Tuhan memakai hal-hal kecil itu untuk menyembuhkan hati & menumbuhkan kedewasaan rohani kita.

Coba deh kita pikirin lagi:

• Sudahkah kita menunjukkan kasih yang nyata kepada keluargaku hari ini meski mereka udh banyak menyakiti kita?

• Adakah luka / jarak yang perlu kita doakan agar Tuhan pulihkan?

Karna ketika kita sadar kita memiliki luka, di situ juga kita perlu belajar untuk tetep mengasihi, mengampuni, meskipun keadaannya sulit. Sekalipun terkadang kita merasa dunia ga adil, tapi tidak ada 1 halpun yang boleh terjadi tanpa seizin Tuhan. Kadang mungkin kita belum mengerti apa mau Tuhan, tapi kita harus percaya kalau segala sesuatu boleh terjadi untuk kebaikan kita & kemuliaanNya. Karna tempat akhir untuk kita nanti bukanlah di sini, melainkan di kekalan bersama-Nya.

Previous
Previous

Terluka & Melukai

Next
Next

Idenya Tuhan