Terluka & Melukai

Apakah kamu pernah merasa terluka secara dalam? Sampai sampai susah untuk memaafkan?

Luka yang begitu pahit yang ada dalam diri kita secara tidak sadar dapat membentuk sifat, karakter maupun cara kita melihat sesuatu. Luka paling sering disebabkan dari orang terdekat kita yaitu keluarga terutama orang tua.

Cara mereka memperlakukan, menasehati, memberi tahu kadang sering kali menyakiti hati atau cara-cara lain yang tidak meng-enakkan. Luka itu jika dibiarkan terus maka lama kelamaan akan menghasilkan buah yang tidak sedap atau borok di hati “seperti membawa kentang busuk” sehingga kita menjalani hari-hari akan terasa berat dan tidak bersemangat

Dan buah yang tidak sedap itu akan kita bawa terus sampai nanti kita sudah menikah dan memiliki anak, maka anak kitalah yang akan memakan dan merasakan buah tersebut, sehingga kecenderungan nya adalah melukai dan melakukan hal yang sama seperti yang orang tua kita lakukan terhadap kita

Maka jika kita tidak mau itu kejadian di anak kita, kita harus memutuskan rantai nya, jadilah history maker dimana kita mau menjadi orang tua yang memutuskan rantai luka tersebut.

Caranya gimana?

1. Sadar dulu bahwa luka nya itu ada, terima dan belajar untuk mengerti bahwa orang tua kita pun juga sudah berusaha untuk kita, tapi mereka juga punya trauma dan luka masa lalu ketika mereka masih menjadi anak-anak, belajar untuk mau liat POV mereka, dan simpati, kedepankan kasih kita kepada mereka, dan minta pertolongan Tuhan agar hati kita mampu memaafkan dengan kasih, dan minta bantuan roh kudus agar kita dapat pelan-pelan mencontohkan bagaimana kita mau diperlakukan, yaitu dengan memperlakukan orangtua kita dengan baik, mulai dari diri kita dulu maka cepat atau lambat mereka pasti akan melihat.

2. Ketika kita sudah menjadi orangtua, minta bantuan Kristus untuk membimbing kita dalam merawat anak kita, karena setiap anak memiliki karakter, kelebihan dan kekurangan nya masing-masing, sehingga hikmat dari Kristus yang mampu membantu kita dalam mendidik dengan kasih.

Maka ketika kita sudah dilukai (terluka) pilihan ada ditangan kita mau stop melukai atau balik melukai? So choose wisely ya, hidup kita untuk Tuhan, maka hiduplah sesuai dengan kehendak yang Tuhan mau untuk anak-anak Nya.

Previous
Previous

Jangkar Keluarga

Next
Next

Family, Tempat Kasih Dimulai