Mulai Dari Saya Banget

Seringkali anak merasa tidak dimengerti oleh orang tuanya. Mengapa hubungan antara orang tua dan anak bisa begitu rumit? Ada yang penuh kasih, ada yang penuh luka. Ada anak yang merasa tidak pernah cukup di mata orang tuanya, dan ada orang tua yang merasa anaknya tidak lagi menghormati mereka. Tapi di balik segala dinamika itu, sesungguhnya ada rancangan Tuhan yang kudus, sebuah ikatan yang bukan sekadar darah, melainkan rancangan ilahi yang Ia bentuk sejak awal.

Dalam keluarga, Tuhan sedang mengajar kita tentang kasih tanpa syarat, tentang pengampunan, dan tentang bagaimana mengenal hati-Nya sendiri. Hubungan ini seharusnya menjadi cermin kasih Bapa di surga kepada anak-anak-Nya.

Namun kenyataannya, banyak dari kita lahir dalam pola keluarga yang rusak, orang tua yang keras tanpa kasih, anak-anak yang tumbuh dengan luka batin, atau keluarga yang kehilangan arah rohani. Tapi kabar baiknya, Tuhan selalu bisa menebus dan memulihkan rantai yang terputus. Ia memanggil anak-anak yang mau berdiri dan berkata, “Mulai dariku, aku ingin menjadi pemutus rantai kutuk generasi.”

Ia akan memalingkan hati bapa-bapa kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya…
— Maleakhi 4:6

Ayat ini adalah janji pemulihan Tuhan, bahwa kasih dan hubungan yang rusak bisa dipulihkan bila hati manusia kembali kepada-Nya. Baik orang tua maupun anak, semua dipanggil untuk bertobat dan saling mendekat kepada Tuhan Yesus.

Kadang Tuhan memang izinkan hubungan kita sama orang tua tidak selalu mulus, supaya lewat itu kita belajar hal yang lebih dalam, tentang kasih, pengampunan, dan bagaimana jadi pribadi yang lebih menyerupai Dia. Kalau kita hari ini masih menunggu orang tua kita berubah, jangan capek berdoa ya. Tuhan sanggup menyentuh hati mereka dengan cara yang tidak pernah kamu bayangkan.

Dan kalau kita merasa dipanggil buat jadi pemutus rantai pola lama di kelurga kita, jangan takut. Tuhan tidak cuma memanggil kita berdiri, tapi juga jalan bareng kita. Mulai dari hati kita, belajar mengasihi, mengampuni, dan tetap memilih jadi terang di rumahmu. Karena dari hati kita yang diubahkan, Tuhan bisa ubah satu generasi.

Previous
Previous

Dosa yang Tidak Terlihat di Bawah Atap Rumah

Next
Next

When Honor Feels Hard