Believe Into God
Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama.
Pepatah klasik ini menekankan pentingnya nama baik, jauh lebih berharga daripada harta benda. Namun jika nama pribadimu dan nama Tuhan disandingkan, mana yang lebih penting bagimu?
Jika ternyata nama baikmu yang dipertaruhkan, harus dipersembahkan bak Abraham mempersembahkan Ishak, dalam proses yang diizinkan Tuhan, relakah kau menyerahkannya?
Tuhan yang paling mengerti sampai kedalaman hati. Betapa manusia sering memberhalakan diri sendiri, dengan nama baik yang dijunjung tinggi. Tanpa menyadari, motif kesombongan di dalamnya.
Jika nama baik hancur oleh kesalahan pribadi, itu namanya konsekuensi.
Namun jika namamu dihancurkan oleh rekaan orang, difitnah dan dijelekkan padahal engkau melakukan yang benar, itu anugerah. (Matius 5:11)
Berbahagialah kita jika diizinkan mengambil bagian penderitaan Kristus, Ia yang difitnah hingga disalibkan. Namun percayalah, semua yang benar dan tidak di hadapan Tuhan, akan mendapat bagiannya kelak. Dan kebenaran akan terbit seperti fajar, waktu akan mengungkapnya, dan integritasmu akan membuktikannya.
Maria diselamatkan dari tudingan massa bahkan rajaman batu karena dianggap berzinah, dengan dibawa keluar dari kota untuk sementara tinggal bersama Elisabet, sampai tiba waktu bersalin. Tuhan tetap memegang kendali, melalui semua kekacauan yang terjadi. Ia tidak berhenti bekerja, melindungi, memulihkan, memberkati. Sandarkan harapanmu kepadaNya.
Natal menghadirkan pengharapan bagi dunia. Pun bagi dunia Maria dan Yusuf. Walau dunia mereka seakan runtuh dengan berbagai ancaman yang menghadang, mereka tetap tegar berjalan dalam ketaatan.
Percaya dan harap yang digantungkannya, membuat mereka dapat berkata, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Lukas 1:38)
Di penghujung tahun, mungkin banyak masalah hidupmu yang belum selesai. Dan membuka tahun baru, dengan semua ketidakpastian dan kekuatiran. Jika memandang semua itu, Maria dan Yusuf akan mundur, dan melewatkan bagian dalam rencana Tuhan yang besar.
Maria dan Yusuf bukan sekadar percaya tentang, melainkan percaya kepada Tuhan. Indeed there’s a huge difference between believe about God and believe into HIM. To believe about HIM is to know HIS story, while to believe into HIM is to surrender your life to HIS story. What about your belief?
Merry Christmas