"Heart" for Home
Bulan ini kita memasuki tema yang sangat indah dan dalam, yaitu “Heart for Home.” Namun sebelum kita membicarakan “home” atau rumah, mari kita terlebih dahulu fokus pada kata pertama dalam tema ini: “heart” atau hati. Karena sesungguhnya, fondasi dari rumah rohani yang sehat adalah hati yang sehat pula.
1. Hati adalah pusat segalanya
Dalam Amsal 4:23 tertulis: “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan”. Segala motivasi, respon, keputusan, ucapan dan tindakan semuanya bermula dari hati. Maka dari itu, kita perlu selidiki hati, apakah kita memiliki hati untuk Kristus yang dipenuhi kasih Kristus.
2. Rumah dibangun dengan kesatuan hati
Sama seperti rumah fisik tidak bisa dibangun dengan bahan yang bertentangan satu sama lain, rumah rohani juga tidak bisa berdiri kokoh jika orang-orang di dalamnya tidak memiliki kesatuan hati atau hati yang sepakat. Kesatuan hati bukan berarti semua orang harus menjadi sama, tetapi semua orang memiliki kasih dan tujuan yang sama yaitu menjadi serupa dengan Kristus dan saling membangun untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Kasih adalah lem perekat dalam rumah Tuhan
Rasul Paulus menuliskan dalam 1 Korintus 13:1: "Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang berkemerincing." Kemampuan pelayanan sehebat apapun jika tidak disertai kasih akan tidak ada nilainya. Kasih bukan hanya perasaan tapi keputusan untuk menerima, mengampuni, menolong, menguatkan satu sama lain, bahkan saat berbeda pendapat.
Apakah kamu dan anggota rumah rohanimu sudah memiliki hati yang benar, kesatuan hati, dan menunjukan kasih kepada satu sama lain?