Menyala Yok
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.””
Ayat diatas ingatkan kita lagi, kalo pada dasarnya setiap kita tuh diberi kapasitas ‘terang’.
Tapi sayangnya, tidak semua dari kita memilih, berani, atau bahkan menyadari sepenuhnya keberadaan terang tersebut untuk kemudian bercahaya. Bahkan, gak sedikit yang mungkin belum menyadari betapa berharganya terang yang dimiliki. Mungkin karena setiap kita anak-anak terang sering kali ditempatkan di kondisi atau musim yang gelap gulita. Sampai akhirnya fokus kita justru tertuju sepenuhnya ke pekatnya suasana bukan ke kapasitas terang yang dipunya.
Faktanya, sepekat apapun keadaan, nggak pernah bisa ngilangin terang yang udah Tuhan kasih untuk setiap kita, santai aja! Nggak usah ragu atau minder.
Key pointnya di ‘fokus’, jangan sampai kita malah terjebak digelapnya keadaan. Padahal kita dipanggil justru memang untuk jadi terang dan menyala di tengah gelapnya keadaan, bukan malah ikut terlarut di dalamnya.
Segelap apapun keadaan kita atau sekitar kita hari-hari ini, mulailah nyalakan terangnya. Biar Dunia bisa lihat jelas ‘Bagaimana sempurnanya pemeliharan Tuhan bagi setiap kita’, dan ‘Bagaimananya janji-janji-Nya masih terus digenapi sempurna hingga hari ini’.
Karena sekecil-kecilnya cahaya ditengah kegelapan, itu pengharapan besar buat mereka yang sedang terjebak didalamnya. Jadi tetaplah, Menyala !