Loving The House of God

Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; aku lebih suka berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.
— Mazmur 84:10

Ada sesuatu yang sangat kuat dalam kata RUMAH. Kata ini berbicara tentang kehangatan, rasa memiliki, keamanan, dan kasih. Sebagai orang percaya, kita tahu bahwa rumah sejati kita ada di surga, tetapi Allah, dalam kasih karunia-Nya, telah memberikan kita rumah rohani di bumi, yaitu GEREJA.

Mazmur 84 adalah seruan dari seseorang yang sangat merindukan pelataran Tuhan. Pemazmur tidak hanya mengagumi bait Allah, tetapi juga mengasihinya. Hatinya tertarik kepada tempat di mana hadirat Tuhan tinggal dan umat-Nya berkumpul. Ini bukan soal bangunan atau ritual semata, tetapi soal hadirat Tuhan dan kehidupan persekutuan bersama.

Hari ini, jika kita reflect dan melihat lagi diri kita dan keadaan sekitar kita, banyak sekali orang tergoda (bahkan diri kita sendiri), untuk memperlakukan gereja seperti tempat persinggahan sementara, hanya untuk “mengisi ulang” secara rohani lalu kembali ke kehidupan sehari-hari yang tidak mencerminkan kasih dan karakter Tuhan. Namun Tuhan mengundang kita untuk sesuatu yang lebih dalam. Dia mengundang kita untuk berintegritas menjadi bagian, berkomitmen, mengasihi rumah-Nya, dan untuk melakukan yang terbaik bagi Tuhan.

Yesus sendiri menunjukkan komitmen yang luar biasa terhadap gereja. Dia menyebutnya sebagai mempelai-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya untuk gereja. Jika Yesus saja memberikan segalanya bagi gereja, bukankah kita sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna juga sepatutnya menumbuhkan kasih dan kesetiaan yang dalam terhadap rumah rohani kita?

So, this is a place to belong, a purpose to live. Let us unite as One Voice, One Heart, One Home!

Previous
Previous

Gereja Cerminan Bhinneka Tunggal Ika

Next
Next

Come as You Are, But Don't Stay as You Are!