Freedom Upgrade: Versi Tuhan

Banyak orang mengartikan kebebasan sebagai “melakukan apa saja yang aku mau.” Tapi semakin dewasa, kita sadar bahwa kebebasan sejati bukan sekadar lepas dari aturan, melainkan tahu ke mana kita harus melangkah agar hidup tidak berantakan.

Kebebasan rohani yang matang adalah ketika kita sadar bisa memilih apa saja, tetapi memutuskan untuk memilih kehendak Tuhan. Itu bukan karena kita terpaksa, tapi karena kita sudah mengalami bahwa kehendak-Nya selalu lebih bijak dari rencana kita.

Bayangkan seseorang yang baru pertama kali punya kartu kredit. Ia bebas membeli apa saja: pakaian baru, gadget, liburan. Tapi kebebasan tanpa kendali itu sering berakhir dengan tagihan yang menjerat. Lalu, saat ia mulai mengatur pengeluaran dan hanya memakai kartu untuk hal yang benar-benar penting, kebebasannya justru terasa lebih lega—bukan karena ia tidak bisa belanja, tapi karena ia tidak lagi terjebak hutang. Begitu juga dengan hidup rohani: kita memang bisa memilih jalan sendiri, tapi memilih kehendak Tuhan menyelamatkan kita dari “tagihan” penyesalan.

Seperti pengemudi yang bebas menginjak gas ke mana saja, tetapi memilih mengikuti rambu karena tahu itu menjaga keselamatan, kita pun memilih batasan Tuhan bukan untuk terbelenggu, melainkan untuk hidup dalam perlindungan dan tujuan yang lebih besar. Inilah freedom upgrade kebebasan yang bukan hanya soal bisa melakukan apa saja, tetapi tentang berani memilih yang terbaik menurut Tuhan.

Next
Next

Balik Arah Sebelum Kebablasan!