Director's Cut: Extended Version
“Tetapi di dalam anggota-anggota badanku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota badanku.”
Di industri film, director's cut adalah versi asli yang menampilkan visi penuh dari sutradara, sering kali dengan adegan tambahan dan detail yang tidak ada di versi bioskop. Sama seperti itu, kehidupan kita memiliki versi extended yang tidak terlihat oleh mata telanjang: sebuah pertempuran sengit yang terjadi di dalam pikiran kita.
Paulus memberi kita gambaran tentang "pertempuran" di dalam dirinya. Ini adalah peperangan antara "hukum akal budi" dan "hukum dosa." Dalam versi yang disajikan kepada dunia, kita mungkin terlihat baik-baik saja. Namun, di dalam versi extended dari hati dan pikiran kita, ada adegan-adegan yang penuh perjuangan: pikiran negatif, amarah, keraguan, dan kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan. Pikiran-pikiran ini adalah tawanan yang mengikat kita, menjauhkan kita dari kehidupan yang sepenuhnya merdeka.
Namun, seperti sutradara yang tidak akan membiarkan filmnya berakhir tanpa resolusi, Tuhan pun tidak membiarkan kita berjuang sendirian. Paulus memberikan plot twist yang paling penting: "Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita." (Roma 7:24-25). Kristus adalah Sutradara sejati yang telah mengalahkan dosa dan maut, membebaskan kita dari skenario kekalahan yang kita putar berulang kali di kepala kita.
Hari ini, kamu tidak perlu lagi hidup dalam versi extended dari pertempuran batin yang tak berujung. Serahkan "naskah" pikiranmu kepada Kristus. Biarkan Dia menyunting ulang, menghapus adegan-adegan yang merusak, dan menggantikannya dengan kemenangan-Nya. Dalam Dia, setiap pertempuran batin memiliki akhir yang bahagia, sebuah versi kehidupan yang sepenuhnya dibebaskan.