Free, But Not Empty
Banyak orang berpikir kebebasan berarti bisa melakukan apa saja yang kita mau tanpa batas. Namun Firman Tuhan mengajarkan bahwa kebebasan sejati bukan sekadar lepas dari aturan, melainkan hidup dalam kebenaran Kristus.
Yesus berkata:
“Jikalau Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.”
(Yohanes 8:36)
Artinya, kebebasan sejati bukanlah hidup tanpa arah, melainkan dilepaskan dari belenggu dosa, rasa bersalah, dan ketakutan. Dunia menawarkan kebebasan semu yang seringkali malah berujung pada perbudakan baru: kecanduan, hawa nafsu, bahkan keinginan untuk selalu diakui. Tetapi di dalam Kristus, kita dimampukan untuk berkata “tidak” pada dosa dan hidup sesuai dengan tujuan Allah.
Rasul Paulus juga menegaskan:
“Kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.”
(Galatia 5:13)
Kebebasan yang Allah berikan bukan untuk kepentingan diri sendiri, melainkan untuk melayani dengan kasih. Inilah paradoks indah dalam iman Kristen: kita bebas karena Kristus, dan kebebasan itu membuat kita rela mengikatkan diri pada kasih, pelayanan, dan ketaatan kepada-Nya.