Sudahkah Kita Menggunakan Kebebasan Dengan Benar?

Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
— Galatia 5:13

Tuhan tidak memanggil kita untuk menjadi robot. Dia memberi kehendak bebas. Dia membebaskan kita dari belenggu dosa, tapi kebebasan itu bukan untuk dipakai sesuka hati. Bukan untuk memuaskan daging, melainkan untuk mengasihi. Tapi mari jujur: sudahkah kita menggunakan kebebasan itu dengan benar?

Coba lihat kembali hidupmu.

Berapa banyak keputusan yang kamu ambil hanya karena kamu “bebas”?
Berapa banyak kata yang kamu ucapkan tanpa pikir panjang karena merasa "punya hak bicara"?
Berapa banyak waktu yang kamu buang karena merasa “itu hidup-hidupku, terserah aku”?

Kita suka bicara soal kebebasan. Tapi kenyataannya, seringkali kita pakai itu sebagai tameng untuk pembenaran diri.

"Aku berhak bahagia."
"Aku bebas memilih jalanku sendiri."
"Aku nggak nyakitin siapa-siapa."

Tapi kebebasan tanpa arah hanya akan membawa kita semakin jauh dari tujuan hidup yang Tuhan rancang.

Galatia 5:13 bukan hanya teguran, tapi juga peringatan keras.

Kamu dipanggil untuk MERDEKA, tapi bukan untuk hidup semaumu.
Kamu dipanggil untuk BEBAS, tapi bukan dari tanggung jawab.
Kamu dipanggil untuk MENGASIHI, bukan untuk memuaskan ego.

Tanyakan ini pada dirimu:
Apakah aku hidup dalam kebebasan yang sejati? Atau sebenarnya aku masih diperbudak oleh keinginan, opini orang lain, trauma, atau dosa yang kubungkus dengan kata “kebebasan”?

Mungkin kamu merasa bebas, padahal sedang berjalan menuju kehancuran perlahan Mungkin kamu merasa merdeka, padahal hatimu hampa dan hidupmu kehilangan arah.

Kebebasan sejati hanya bisa ditemukan saat kamu kembali pada relasi yang utuh dengan Tuhan, saat kamu tahu siapa yang memanggilmu, dan untuk apa kamu dipanggil.

Tuhan Yesus berkati.

Next
Next

Kebebasan yang Bertanggung Jawab