Kok Ga Seneng Sih?

Pada fase hidup tertentu kita mungkin pernah berpikir, “kenapa dia lebih diberkati ya?” “kenapa dia mudah banget jalannya?” “kenapa aku gini-gini aja?”

Tanpa kita sadari, kita sedang tidak suka sama pencapaian orang lain, dan malah membandingkan dengan diri sendiri.

Padahal Tuhan kasih ke kita sesuai dengan kemampuan dan kapasitas kita. Proses yang dijalani setiap orang pasti berbeda-beda fasenya. Yang penting bukan seberapa cepat kita “sampai,” tetapi seberapa taat kita berjalan dalam jalur yang Tuhan sudah tetapkan.

Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis.
— Roma 12:15

Ketika hati kita dipenuhi iri, kita jadi buta melihat kebaikan Tuhan dalam hidup kita sendiri. Iri hati merampas sukacita dan membuat kita susah untuk mengucap syukur. Mentalitas membandingkan diri hanya akan menjerumuskan kita pada kepahitan, sementara mentalitas bersyukur menuntun kita melihat berkat Tuhan dalam setiap musim hidup kita. Jangan biarkan hati kita jadi sempit hanya karena sibuk menghitung berkat orang lain. Belajarlah ikut senang saat orang lain diberkati, karena itu tanda hati yang dewasa dan percaya bahwa bagian kita pun sedang Tuhan sediakan.

Mari jaga hati kita dengan sikap syukur. Jangan ukur hidup kita dengan pencapaian orang lain, karena Tuhan punya cerita yang unik untuk setiap anak-Nya. Lebih baik kita fokus melihat berkat dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita sendiri, supaya kita bisa hidup dengan damai dan penuh sukacita.

Next
Next

Saat Jiwa Terasa Berat