Akar Sukacita yang Sejati

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
— Yeremia 17:7-8

Di dunia yang semakin sibuk dan penuh tekanan, banyak orang mencari kebahagiaan melalui hal-hal eksternal: pencapaian, relasi, atau keadaan yang nyaman. Namun, kebahagiaan sejati bukanlah soal apa yang kita rasakan sesaat, melainkan di mana kita berakar.

Sering kali emosi kita naik-turun tergantung situasi. Kita merasa baik ketika keadaan lancar, tetapi hancur ketika badai datang. Firman Tuhan mengingatkan: pohon yang berakar dalam aliran air tidak mudah layu, bahkan di tengah kekeringan. Artinya, ketika hati kita tertanam dalam kasih Kristus, ada kekuatan batin yang stabil, melampaui perubahan musim kehidupan.

Banyak gangguan mental muncul karena kita terlalu bergantung pada kontrol keadaan luar, padahal tidak semuanya bisa kita kendalikan. Namun, ketika kita mengalihkan fokus pada SUMBER HIDUP, yaitu Tuhan dan Injil itu sendiri, kita menemukan damai dan sukacita yang tidak terguncang. Sukacita sejati tidak hilang walau ada badai, karena akarnya tertanam dalam Kristus. Bahkan di tengah kecemasan, depresi, atau rasa hampa, Roh Kudus dapat menumbuhkan ketenangan, pengharapan, dan kekuatan baru.

Inilah yang membuat orang percaya dapat tetap berbuah dalam penderitaan, tetap mengasihi meski disakiti, dan tetap berharap meski menghadapi situasi yang tampak mustahil. Sukacita dalam Roh Kudus bukanlah pengingkaran realita, melainkan kekuatan batin untuk menghadapi realita dengan mata tertuju pada Kristus.

Next
Next

Positive Vibes Only = Toxic Posivity