Luka Jadi Kuasa

Pernah terbayangkan tidak kalau luka bisa jadi kuasa? Nyatanya bisa. Kita hidup di dunia ini bersama dengan orang-orang berdosa, dan kita sendiri pun adalah orang yang berdosa. Natur dosa ini membuat kita bisa melukai dan dilukai orang lain. Jadi kecil kemungkinan kalau kita tidak punya luka atau kita tidak membuat orang lain terluka.

Namun, luka itu bisa jadi titik balik. Luka yang diproses bersama Tuhan bisa berubah menjadi kuasa—bukan lagi hanya sekadar rasa sakit, melainkan kesaksian, penghiburan, bahkan kekuatan untuk menolong orang lain.

Allah adalah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.
— 2 Korintus 1:3-4

Salib adalah contoh paling nyata. Pada zaman itu, salib adalah simbol hukuman yang paling mengerikan, sebuah bentuk siksaan yang memalukan dan penuh luka. Namun melalui karya Kristus, salib yang tragis itu diubah menjadi lambang kemenangan, keselamatan, dan anugerah. Luka di salib menjadi kuasa yang menyelamatkan umat manusia.

Itulah gambaran bagaimana Tuhan sanggup mengubah luka kita. Yang tadinya hanya meninggalkan sakit dan trauma, di tangan-Nya bisa dipakai untuk membawa pemulihan dan pengharapan. Luka bukan lagi akhir, tetapi awal dari karya Tuhan yang lebih besar.

Next
Next

Luka yang Menyembuhkan