We’re Not a Victim
Kadang kita terlalu sering memandang diri sendiri sebagai korban. Korban masa lalu, korban keadaan, korban luka hati yang orang lain buat. Tapi kalau kita terus hidup dengan label “victim,” kita sebenarnya sedang memberi kuasa pada masa lalu untuk mengontrol masa depan kita.
Yes, luka itu nyata. Kita gak bisa pura-pura gak pernah disakiti. Tapi Tuhan gamau kita berhenti di situ. Salib Yesus sendiri adalah bukti bahwa luka bisa jadi jalan menuju pemulihan. Luka bukan alasan untuk menyerah, tapi bisa jadi pintu masuk untuk mengalami kasih & kuasa Tuhan yang lebih dalam.
Hidup sebagai orang percaya berarti berani menghadapi luka, bukan kabur dari luka. Berani bilang, “Ya, aku pernah jatuh. Tapi aku gak berhenti di situ.” Masa lalu bukan alasan untuk tidak bertumbuh. Justru dari sana Tuhan bisa pakai kita jadi berkat buat orang lain.
Jangan biarkan trauma, rasa sakit, atau kegagalan mendefinisikan siapa kita hari ini. Kita bukan korban, kita adalah anak Tuhan. Dan anak Tuhan selalu punya masa depan yang penuh harapan.
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”