Tragedy = Misery? It Ends with You.

Signs to realized if you’re hurt & need fixing:
1) Tidak merasa bahagia untuk kebahagiaan orang lain,
2) menjustifikasi perilaku kurang baik dengan masa lalu/trauma yang pernah terjadi, dan
3) mengungkit hal yang menyakiti aku ketika berantem dengan orang lain.

3 poin ini yang seringkali membuatku tersadar akan luka-luka yang masih ada di dalam hati. Ketika sadar akan hal ini, ada hal yang selalu diingat untuk berusaha healing.

#1
Tragedi dalam hidup tidak bisa dihindari, karena semua orang pasti mengalami (walaupun berbeda-beda bentuknya). Tragedi jangan terus disalahkan atau disesali, (jangan biarkan dia berjamur dan membekas dalam hati menimbulkan luka yang tak kunjung sembuh), cobalah lihat dengan perspektif baru & introspeksi: bisa belajar apa dari hal ini?

Daripada membuat tragedi menjadi luka, buatlah ia jadi pelajaran secara pribadi. Untuk menjadi lebih tangguh, memberikan inspirasi, dan untuk menjadi lebih dekat dengan Tuhan.

#2
You’re not alone. God is with you. Tuhan yang berikan semua kekuatan dan penghiburan yang kamu butuhkan.

Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.
— 2 Korintus 1:3-4

So heal, and stop the hurt train. It ends with you.

Previous
Previous

Safe in His Arms

Next
Next

DPR (Doa & Pengharapan Rakyat)